"kenal saya ga?" daaan tarrra mereka menjawab "engga". waaak dzieeeng.
Baiklah makanya bikin tulisan ini. Dan tulisan ini bergaya anak muda sekali. #emang masih muda kan yaa akuu #bangga ga jelas.
Elya Afifah. Perempuan, Lahir di Banyumas, tepatnya di rumah saja (bukan di rumah sakit).
27 Agustus 1983.
Hidup saya Alhamdulillah lempeeeng bangeeet. Seneeng terus sedari kecil.
SD saya lancar, SDN 1 Sambeng Kulon, 7 tahun, yang tahun pertama tidak diisikan ke rapot.
Tahun pertama saya masih bawang kotong alias ingusan bukan seharusnya anak SD, karena mengikuti kakak sepupu yang sudah masuk SD dan saya ga mau duduk di bangku TK lagi.
Dari 18 ujian catur wulan yang diikuti, saya 17 kali rangking 1, #pinteer kaaan.
Dan lagi, saya seumur SD terus menerus jadi ketua kelas #ketua suku mafia.
Rajin mengaji, ga suka menabung, suka mengumpulkan uang, suka jualan, suka main di lapangan, di sawah, sepedaan dan lari-larian dimana aja.
Kurang suka dengan kegiatan-kegiatan desa, misalnya lomba 17-an, keramaian dll.
Lanjut ke SMP, SMPN 1 Purbalingga.
Ceritanya saya lintas kabupaten.
Asyiknya saya mendaftar sendiri ke SMP, catet SENDIRI, umur 12 tahun ngedaftar SMP sendiri.
Berangkat pagi, bapak nganterin ke sekolah trus beliau ngantor.
Pas mendaftar antrian no 4 bayar kalau ga salah RP 1000 (doang),
eh ternyata ada surat yang belum lengkap, yaitu surat rekomendasi dari kabupaten Banyumas ke kab. Purbalingga.
Saya urus-urus sendiri, kebetulan kantornya ada di sebelah SMP 1 ini. catet SENDIRI.
Setelah lengkap, balik ke SMP, sudah ada nomor 98.
Pssst, pas lulusan SD, saya juara umum alias pertama sak kecamatan dan lupa nomor berapa se kabupaten, entah no 8 atau 4 gitu, kebanggan tersendiri untuk saya.
Hadiahnya dari bapak camat, sepasang bahan baju biru putih (belum dijahit).
Dan ada cerita lucunya.
Pas upacara penyerahan hadiah ini, saya kan naik sepeda ya ke kecamatan bareng temen-temen kelas 6 lainnya, daaan saya malah nungguin sepeda-sepeda temen-teman ini alias jadi tukang parkir.
Nah pas gladi resik upacara (kurang lebih setengah jam sebelum upacara), nama saya dipanggil-panggil sama MC upacara, #juara yang kurang tanggap ya.
Dari juara 1 sak kecamatan Kembaran, saya jadi urutan keempat dari semua murid SD yang masuk SMP 1, urutan sesuai jurnal NEM.
Saya dari SD yang ndeso, ke SMP yang ngota.
Suka banget telat #sampai SMA dan kuliah kok ya suka telat juga, hmmm jangan ditiru ya, cos beneran ini kebiasaan yang harus dihentikan.
Di SMP1 Purbalingga ini saya punya temen, kenalan yuk.
Prawiti Sugeng Wijaya:
kenal sejak MOS, badannya lebih besar dari saya, putih, cantik, dewasa dan suka menari, terutama tarian jawa, sekarang badannya lebih kecil daripada saya.
Entah dia yang mengecil atau sayanya membesar.
Kami bersahabat sedari kelas 1 SMP, walaupun nantinya kepisah pas lulus SMP, tapiii sejuta cerita ada disana.
Ii (kadang saya memanggilnya Pra), adalah wakil ketua kelas saat kelas 3 F, dan saya ketua kelasnya #bangga lagi.
Inget dulu karena saya selalu telat masuk kelas, dia yang harus menyiapkan barisan dan memimpin koor "selamat pagi" ke bu guru wali kelas.
#yaaa daripada gaada kerjaan ya wakil ketua.
"Ingeet ga iii, pas kelas 1 dulu, kita ikutan lomba tari ya, kamu dan 4 orang lain yang nari, aku koreografernya. Tokecang ya ii, dan kita juara 3".
Dan kisah cinta Ii ini, juga aku ikuti, ah temen dekat pas kelas 3 SMP ini yang menjadi suaminya sekarang. #ah kok jadi mewek ya.
Banyak kisah kami berdua, walau sudah berpisah dan berbeda lingkungan sekarang, tetapi iA selalu ada di hati.
Dari hari pertama, saya kenal, bahkan sampai sekarang.
Satu hal, maaf aku ga bisa datang ke pernikahanmu, aku barusan melahirkan Kalyca saat itu.
Ade Kurniawati:
Kenal karena dihukum bareng, dan ga kuku banget hukumannya, muterin temen-temen semua dengan bilang "aku cantik ga?".
Kami berdua sama-sama tomboy, dan kerennya kami berdua sekarang sama-sama menekuni dunia wanita.
Ade atau Nia membuka salon kecantikan, namanya Elnia salon di Bancar Purbalingga; saya menggeluti dengan dunia kosmetik (Oriflame).
Namanya juga bintang Virgo, setomboy apapun ternyata ya bisa aja tuh jadi feminim #kibas poni.
Kami dulu pernah nyemplung di got bareng pas sepedaan mau nyampe rumah Ade di Wirasana.
Karena Ade punya nintendo, maka saya sering main ke rumahnya.
Dulu Ade juga pernah main sepedaan sampai rumah ku di Sambeng KUlon, Pasti kamu sudah lupa plus bingung ya deee, jalan ke rumahku.
Satu hal, maaf aku ga bisa datang ke pernikahanmu ya, #emang belum mudik lagi ke Sambeng aku de.
Dian Nurani PA: aku dekat dengannya pas kelas 2, tepatnya di 2C.
Kami mengerjakan pembuatan kerajinan tangan berdua.
Saya juga sering main ke rumah simbahnya Nani di Bancar (nah kebetulan lagi, sekarang salonnya Ade itu sekomplek dengan rumah simbahnya Nani).
Saya dan Nani kemudian menjadi satu SMA, satu Sispala (GASDA), menjadi lebih dekat lagi karena sama-sama menjadi panitia Diksar Gasda, kemudian menjadi lebiih dekat lagi karena Oriflame (grup d'BC Network).
Banyaak airmata, dan tawa dalam menjalani bisnis in ya naan, makasiih sudah selalu ada disisiku sejak dari awal.
Nina Widiastuti: kalau Nina, aku kenal sejak kelas 2 SMP, dia pindahan dari Papua.
Sering ketemu karena satu angkot, dan kemudian akhirnya sering nebeng motorku (sejak SMP sudah pakai motor), dan aku juga sering main ke rumahnya.
Walau kami berbeda SMA, aku tetep sering main saat aku SMA, aku jemput dia di perempatan Karangkabur, trus main di rumahnya sampai sore bahkan malam.
Dulu bahkan kami berdua pernah nekad naik motor sampai ke JOgja, ke kos kakak Nina dan di Jogja baru nelpon bapaknya Nina.
Seruuu abiiis dulu ya Nin, kapan lagi iseng kalau ga sama aku ya.
Sampai SMP dulu yaaa, Udah malam.
Nite my friends.
kita reuni lagi yaa
Ingin ngobrol dengan saya? follow me on twitter @elyaafifah
Ingin berteman dengan saya? add me at:
Berani Lakukan apa yang Kami Lakukan?
Isi Form di bawah ini:
|
