Wednesday 5 November 2014

Mengajari Anak Berkebun

Ayahnya anak-anak suka banget berkebun.
Setelah absen hampir 4 tahun karena kuliah yang menahun, sekarang bebaas dan mulai berkebun lagi.
Maksud dari berkebun sih: menata pekarangan rudin alias rumah dinas.

Memang impiannya begitu, pengen pubya kebun a.k.a. Pekarangan yang asri (maaf yang punya nama asri jadi dibawa-bawa deh).

Kalau emaknya anak-anak a.k.a. Heehehe cenderung males nanam-nanam. 
Maunya menikmati saja.

Sekarang mas budi lagi suka banget ngumpulin bibit buah langka.
Kalau sebelumnya, sudah rajin nanam bibit buah-buahan. Ada duren, jambu biji, kelengkeng dll deh, sekarang ketambahan ada buah chery, delima, apalagi ya yang namanya agak aneh-aneh.

Naaah, si kecil Ahza ternyata suka ngekor ayahnya.
Ketika ayahnya bawa cangkul dan mulai nyangkul-nyangkul pekarangan.
Waah bawaannya Ahza mau ikuuut aha.
Ya sudah, saya bolehin aja.
Bagi saya ga masalah anak kotor-kotor.
Yang penting do and don't nya dikasih tahu. Misalnya "ga boleh masukin tanah ke mulut".
Karena memang Ahza masih fase oral sih.

Mengajari anak berkebun menurut saya bagus banget buat anak belajar untuk mulai mencintai lingkungan.
Berawal dari hal sederhana, eeeh besok bisa jadi pengusaha si bidang perkebunan. :D aamiin.

Ole ini dia fotonya yaa.
Bisa lah di ilustrasikan sendiri.
Ahza: "ini ahza kasih tanah ya yah"
Tangan ahza itu sambil ngasih tanah ke polibeg.
Ayah: "ini Za, bibit chery pohon yang mau kita tanam, coba ahza kuat engga ngangkatnya"
Ahza : "yang bener aja yaaah".






0 comments:

 

Sehari-hari Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Make Money from Zazzle|web hosting