Penyebabnya adalah radang pada gusi, tapi kalau menilik lebih dalam, sebenarnya karena abses gusi.
ini kutipan dari artikel yang saya baca:
Abses gusi (pembengkakan gusi).
Penyebab penyakit: Infeksi dari akar gigi atau gigi sekitar abses dan infeksi gusi yang bila tidak diobati akan menyebabkan bengkak pada muka.
Penyebab penyakit: Infeksi dari akar gigi atau gigi sekitar abses dan infeksi gusi yang bila tidak diobati akan menyebabkan bengkak pada muka.
Pertolongan pertama: Minum obat pereda rasa sakit mungkin dapat mengurangi nyeri gusi. Untuk mengurangi bengkak pada gusi, Anda dapat berkumur air dengan garam hangat sehabis makan dan diamkan beberapa saat, ulangi beberapa kali.
Komplikasi: Radang gusi kronis (gingivitis kronik), abses gigi (kumpulan nanah pada gusi) serta gusi yang menipis, gigi menjadi goyah dan mudah lepas.
Cara pencegahan: Untuk infeksi gigi maka kantong infeksi harus dibersihkan. Tergantung dari berat ringannya infeksi, mungkin diperlukan perawatan akar gigi. Pada kasus yang ekstim biasanya diberikan antibiotika atau pencabutan gigi.
Saya ceritakan kronologisnya ya.Sekitar 2 mingguan yang lalu, gigi bawah Kalyca patah, tetapi kok sepertinya ada yang tertinggal di gusinya. Oleh karena itu, kami, saya dan mas Budi memutuskan untuk ke dokter gigi langganan keluarga.
Ternyata gapapa kata pak dokternya.
Nah sekalian udah di dokter, maka sekalian pula aku periksain gigiku.
"pak ini gusi depan tuh bengkak keras deh, udah lama sih"
"sakit ga?"
"engga..."
Si bapak make palu dokternya ngetuk gigi taring dan seriku.
"gimana sakit ga?"
"engga pak"
"berarti gapapa"
"tapi ya beda pak rasanya ketukannya, pokoknya beda aja"
Akhirnya si bapak ngecek tambalan gigi taring yang saya bilang beda itu.
"ya udah gini aja, lakukan perawatan akar ya, giginya dilubangi biar bengkaknya hilang, kalau ada bakterinya biar hilang dulu" ===> sebenarnya kata-katanya ga begini-begini amat sih, Ini cuman seingat saya lo ya.
Pada intinya, gusi saya bengkak, kmungkinan akarnya menuju mati. Jadilah dilakukan perawatan akar, tetapi karena bengkak, sementara gigi di lubangi dulu agar jika ada bakteri *baik aerob maupun anaerob, bisa keluar deh.
Kalau saya duga bisa jadi kan bengkaknya karena abses. Dan ga bisa keluar absesnya.
Wah saya sedikit punya pengalaman buruk sama abses di gusi.
Gusi diatas gigi seri depan, suka bengkak dan kalau saya pencet ada absesnya. Nah anehnya ga sakit.
Ternyata karena absesnya bisa keluar itu makanya ga sakit dan bengkak mukanya.
Pokoknya akhirnya saya dirawat akar giginya, trus rontgen gigi, trus sampai operasi bedah mulut, trus dirawat lagi, sampai apal yang namanya perawatan gigi.
Saya ga mau dong sampai operasi lagi, ga sakit sih *hahaha ini perkataan orang yang sudah melupakan sakit dibedah mulut 10 tahun lalu, tapi ga enak ajaa.
Oke lanjut ke percakapan.
"mau dikasih antibiotik ga nih? nanti biar ngurangi sakit"
"mmmm..."
"tapi lagi menyusui ya"
"iya"
"gini aja, kalau yakin dengan ketahanan tubuh kuat nahan sakit pas radang, ga usah kasih antibiotik ya, nanti tubuh merespon sendiri kok, dan akan mematikan bakterinya" ==> seingat saya beliau bilang begitu., entah mematikan atau me..ngapain.. gitu.
"oke".
Dan seminggu pertama biasa aja, kagak sakit bo. Tetapi bengkak di gusi masih keras.
Saya pikir bakal mengempis tanpa rasa sakit.
Ternyata tidak sodara-sodara.
Yak disinilah saya, sudah 3 hari bengkak mukanya.
Hari pertama sebelum bengkak, rasanya snut snut bingits. Pada saat snut snut itu saya minum paracetamol *ga nyebut merk yaa...
Sesudah mulai bengkak, berangsur-angsur snut-snutnya menghilang, dan di hari ketiga ini cuman sakit pas di pencet aja gusinya.
Mmmm... saya belum ke dokternya lagi. Hehehehe.
Biasanya kalau sakit begini mah cuman pakai obat, dan bakal dikulik lagi giginya pas udah ilang sakitnya.
Ya Udah saya nunggu aja sakitnya lewat dulu.
Semoga ga kenapa-napa lagi ya ini gigi.
*sambil ngaca dan bilang "ini gigiiii kapan bagusnya" => tambalan dimana-mana.
Foto menyusul, soalnya ada di HP si ayah.